Selasa, 05 Mei 2009

Kisah sesendok madu

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita simak. Kisah iniadalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatuketika seorang raja ingin menguji kesadaran warganya. Raja memerintahkanagar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendokmadu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncakbukit ditengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebutdan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah si A) terlintas suatucara untuk mengelak, "Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu.Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mataseseorang. Sesendok airpun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak akandiisi madu oleh seluruh warga kota."

Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa kemudian terjadi? Seluruh bejanaternyata penuh dengan air. Rupanya semua warga kota berpikiran sama dengansi A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambilmembebaskan diri dari tanggung jawab.

Dari cerita ini dapat kita ambil ibroh bahwasanya kita harus menyadari bahwa masing-masing diri kita mempunyai kewajiban yang harus kita tuntaskan. Janganlah kita melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.Yakinlah kita akan mendapat balasan dari apa yang kita kerjakan. Pabila baik, maka baik pula hasil yang kita dapatkan, namun pabila buruk maka buruk pulalah yang menjadi ganjaran untuk kita. Semoga menjadi renungan. Jazakallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar