Selasa, 05 Mei 2009

Ciri Muslim Sejati

Saya teringat dengan sebuah tulisan imam Hasan AlBanna, beliau menyebutkan ciri muslim sejati. Ciri-ciri ini berupa 6S, yaitu:

· Sadar akan Tujuan hidup

Sadar bahsanya kita hidup di dunia memiliki tugas dan tujuan. Dan menyadri bahwa hidup adalah ujian.

· Sadar akan tantangan dan problem

Kita harus mengetahuiaral dan rintangan yang akan menghadang kita agar kita menjadi preventif atas segala tantangan tersebut.

· Sadar akan teladan utama

Hanya rasul teladan utama kita.

· Sadar akan tipu daya musuh

Kita menghadapi 2 jenis setan yaitu dari golongan jin dan manusia. Kita harusnya memahami musuh-musuh kita ini hingga terhindar dari godaan dan tipu dayanya.

· Sadar akan tugas ibadah

Tiadalah kita hidup, kecuali untuk ibadah.!

· Sadar akan qadha dan Qadhar

Yakinlah bahwa Allah yang menatur semuanya, kita hanya berusaha urusan hasil adalah milik Allah.

InsyaAllah dengan 6S ini kita akan menjadi muslim yang sejati dan membawa kembali kejayaan Islam.Amin

Kisah sesendok madu

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita simak. Kisah iniadalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatuketika seorang raja ingin menguji kesadaran warganya. Raja memerintahkanagar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendokmadu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncakbukit ditengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebutdan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah si A) terlintas suatucara untuk mengelak, "Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu.Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mataseseorang. Sesendok airpun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak akandiisi madu oleh seluruh warga kota."

Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa kemudian terjadi? Seluruh bejanaternyata penuh dengan air. Rupanya semua warga kota berpikiran sama dengansi A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambilmembebaskan diri dari tanggung jawab.

Dari cerita ini dapat kita ambil ibroh bahwasanya kita harus menyadari bahwa masing-masing diri kita mempunyai kewajiban yang harus kita tuntaskan. Janganlah kita melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.Yakinlah kita akan mendapat balasan dari apa yang kita kerjakan. Pabila baik, maka baik pula hasil yang kita dapatkan, namun pabila buruk maka buruk pulalah yang menjadi ganjaran untuk kita. Semoga menjadi renungan. Jazakallah.

Adab bercanda

Adab Bercanda

Mungkin kita tidak sadar bahwa Islam juga menatur hak-hak kecil, kali ini saya ingin menyampaikan materi yang saya dapat dari sebuah artikel, semoga menjadi tambahan ilmu untuk kita.Amin.

Hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan, agar bercanda tidak berbalik menjadi dosa, sebagai berikut:

Tidak Menjadikan Aspek Agama Sebagai Materi Canda.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

Artinya "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersendau gurau dan bermain-main saja". Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (QS. 9:65-66)

Termasuk di dalamnya menjadikan sunnah Nabi, seperti: Memelihara jenggot, Mengangkat pakaian di atas mata kaki bagi kaum pria, sebagai bahan gurauan. Jika ajaran agama dijadikan gurauan sekecil apa pun, dapat menyebabkan kekufuran.

Ibnu Abbas pernah berkata, "Barang siapa melakukan dosa lalu ia tertawa (merasa senang), maka ia akan masuk neraka di dalam keadaan menangis."

Bukan Cacian dan Cemoohan.

Firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. 49:11)

Bukan Ghibah.

Tidak jarang orang yang sering bercanda terjerumus ke dalam ghibah. Ia mengira mungkin ini hanya sekedar seloroh, padahal Nabi mendefinisikan ghibah dengan, "Menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak disenanginya." sebagaimana di dalam hadits riwayat Imam Muslim.

Tidak Menjadikan Canda Sebagai Kebiasaan.

Kesungguhan dan serius adalah karakter pribadi muslim, sedang kelakar hanya sekedar jeda, rehat dari kepenatan.

Isi Canda Adalah Benar, Bukan Dusta dan Tidak Dibuat-Buat.

Nabi bersabda, "Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa, celakalah!" (HR. Abu Dawud)

Mengondisikan Canda Dengan Tempat, Suasana dan Orang yang Dicandai.

Bercanda dengan orang yang dihormati semisal ulama bisa dianggap kurang sopan. Bercanda dengan orang awam dan kebanyakan orang bisa mengurangi kewibawaan. Demikian pula, bercanda dengan orang yang belum dikenal bisa dipersepsikan sebagai penghinaan.

Sumber: Al Qur`anul Karim, Sunan Ibnu Majah, Al ishabah fi tamyiz ash shahabah, Majalah Al Bayan, No. 149.

Syumuliatul Islam

SYUMULIYATUL ISLAM ( Kesempurnaan Ajaran Islam)

Keyakinan (AL I’TIQAADI)

Keyakinan seseorang akan keberadaan Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat, Takdir (Qodho dan Qodar)

2. AL AKHLAQ (Moral–Akhlak)

“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (Hadits)

3. Pendidikan (At Tarbiyyah)

“Allah meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang yang beriman dan berilmu (Q.S. Al Mujadalah, 11)

4. AL IJTIMAA’I (Sosial)

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal (Q.S. Al Hujurat, 49 : 13 )

5. Politik (AS SIYAASI)

Islam berbicara serta mengatur tentang hubungan antara kekuasaan dan negara, kepemimpinan, dan rakyat. Contoh : negara Madinah

6. Ekonomi (AL IQTISHAADI)

“Barang siapa yang meminjamkan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan takaran, timbangan, dan jangka waktu yang pasti” (HR. Bukhari Muslim)

7. Kemiliteran (AL ‘ASKARI)

Perintah berjihad, berperang, dan bertempur merupakan bagian dari firman Allah untuk menjaga agar nilai Islam tegak dan kukuh di tengah masyarakat. Q.S. Al Anfaal, 8 : 60

8. Hukum/Peradilan (AL JINAA’I)

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?” Q.S. Al Maidah, 5 : 50

Masih banyak hal yang yerkandung dalam islam. Intinya, setiap ada tindak tanduk manusia, pastilah ada aturannya dalam Islam. Oleh karena itu berislamlah secara kaffah atau sempurna.Jazakallah.

Sabtu, 25 April 2009

Indonesiaku

INDONESIA

Penduduk Indonesia saat ini mendekati angka 220 juta orang. Sebesar 84 % beragama Islam.

Membicarakan kesuksesan dan problem bangsa Indonesia sama dengan membicarakan masa depan umat Islam yang berjumlah hampir 183 juta warga muslim di Indonesia.

Oh,Indonesiaku…..

Negeri “Ter” Bernama INDONESIA

A,. Penghasil bahan tambang terbesar:

Timah : No. 1 di dunia

Batu bara: No. 3 di dunia

Tembaga: No. 4 di dunia

Nikel: No. 5 di dunia

Emas: No. 7 di dunia

Penghasil 80% minyak di Asia Tenggara

Penghasil 35 % gas alam cair di dunia

(PriceWaterhouseCoopers)

B. “Ter” hayati

Salah satu yang terkaya dalam luas hutan dan keanekaragaman hayati:

Memiliki 515 jenis mamalia (urutan kedua, hanya kalah tipis dari Brazil);

397 jenis burung hanya dapat ditemukan di Indonesia;

Memiliki 1.400 jenis ikan air tawar (hanya dapat disaingi oleh Brazil);

memiliki jenis terumbu karang dan ikan laut yang luar biasa, termasuk 97 jenis ikan karang yang hanya hidup di perairan laut Indonesia;

Memiliki 477 jenis palem (terbanyak di dunia).

(Sinar Harapan, 2003)

C. Negeri “Ter”: Penduduk

Salah satu negara berpenduduk terbanyak. No. 4 setelah China, India, dan Amerika Serikat;

Tahun 2000 sebanyak 203,4 juta jiwa. Pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 273,65 juta jiwa. Dengan tingkat pertumbuhan 1,35% per tahun, diperkirakan akan menjadi 400 juta jiwa pada tahun 2050. (Badan Kependudukan Nasional, 2002)

D. Negara “Ter” Muslim !!!!!

Mempunyai jumlah penduduk yang 84 % Muslim dan terbesar di dunia

Namun,,,,………..

Salah satu yang terbesar tingkat korupsinya - bersama Kenya, merupakan negara no 6 terkorup di dunia

`(Transparency International

Pendapatan per capita Indonesia hanya 830 dolar AS (2002), jauh dari Thailand (US$ 1.987) atau Malaysia (US$ 3.400) yang juga sama-sama terkena krisis ekonomi 1997-98;

Terdapat 62 juta jiwa (28,44 %) penduduk miskin (BPS, 2005).

Jumlah pengangguran terbuka per Oktober 2005 sebanyak 11,6 juta orang atau 10,84 % (BPS, Kompas 19/12/05)

Mempunyai pabrik ekstasi terbesar nomer tiga (setelah yang ada di Fiji dan Cina) di dunia. Di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Serang, Banten ditemukan pabrik yang dapat memproduksi ekstasi sebanyak 100 kilogram per pekan.

Harga 1 kg ekstasi dapat menghasilkan 10 ribu pil dengan harga Rp 100 ribu per butir, maka pabrik tersebut dapat menghasilkan Rp 1 triliun per pekannya.

Total hutang LN Indonesia hampir US$ 150 milyar (setara dengan Rp 1.380 triliun) sedangkan hutang DN Rp 650 triliun, sehingga total hutang Indonesia Rp 2.030 triliun

Diperkirakan epidemi HIV/AIDS akan terus mengalami peningkatan, ada 12-19 juta orang rawan untuk terkena HIV dan diperkirakan ada 95.000-130.000 penduduk yang tertular HIV (Depkes, 2004).

Faktor yang sangat berpengaruh pada penularan HIV/AIDS adalah perilaku seks berisiko tinggi. Dengan semakin maraknya industri seks, kian banyak pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) suntik.

Di Jakarta, kasus baru infeksi HIV mencapai lebih dari 100 pasien per bulannya.

Tahun 2000 (70 %) & Tahun 2004 (60 %) penduduk Indonesia hanya lulus SD, bahkan tidak tamat SD. (Ryas Rasyid)

…………………………………………………………………..

Dan masih banyak lagi……….

Oh, apa yang harus kita lakukan….?????

Ada 1 jalan,,, DAKWAH….